Rabu, 24 Agustus 2011

MENGINGAT MATI

Kematian adalah permulaan kepada kehidupan baru yang kekal abadi (akhirat). Yakin
dengan sebenar-benar yakin akan alam akhirat sangat dituntut karena merupakan
penjabaran dari rukun iman yang kelima.
Sabda Rasulullah:
"Perbanyakkanlah mengingati mati, niscaya akan meremehkan berbagai
kelezatan.” (An Nasai, Ibnu Majah dari Abu Hurairah)
Ketika Malaikat maut datang menemui Nabi Yaakub AS untuk mencabut nyawa,
beliau bertanya, "Bukankah aku minta agar dikirimkan utusan terlebih dahulu"
Malaikat maut menjawab, "Demi Allah telah banyak utusanku memberi peringatan wahai
nabi Allah,
Jawab Nabi Yaakub ,"Aku tidak mengetahui dan mengenalinya,"
Jawab malaikat maut pula, "Yaitu berupa sakit, uban, pendengaran kurang dan penglihatan
kabur."
Rasulullah bersabda, "Berziarahlah kubur karena ia dapat mengingatkan kamu
kepada Akhirat. Mandikan orang mati karena mengurus jasad orang mati merupakan
peringatan yang mendalam. Dan shalatkan jenazah karena ia dapat menyedihkan hati
kamu karena orang yang bersedih dibawah naungan Allah SWT berarti bersedia dengan
segala kebajikan. (Dari Abu Dzar)
Barang siapa yang banyak menginggat mati akan mengutamakan 3 perkara:
1. Segera bertaubat, karena yakin mati akan datang dengan tiba-tiba, tanpa disangka
dan tidak mengira tempat.
2. Berhati tenang dan senantiasa mewaspadai hati dari dihingapi dan dikotori ole
berbagai mazmumah (sifat keji). Dan sentiasa mengingati Allah SWT.
3. Rajin beribadah dan taat, dunia ini adalah tempat beramal dan akhirat adalah tempat
perhitungan.
Tanda-tanda orang yang melupakan mati
1. Menunda-nunda taubat, akhirnya mati dalam keadaan membawa dosa dan belum
bertaubat. Seringkali berangan-angan karena menyangka mati masih lambat dan umur
akan panjang.
2. Tidak rela hidup sederhana akhirnya memburu kesenangan dan kemewahan dunia
hingga lalai dari menginggati Allah SWT. Sering merasa kecewa dan putus asa seolaholah
dunia ini segala-galanya. Terlalu mementingkan diri sendiri dan sanggup menindas
orang lain
3. Malas beribadah, kelezatan menikmati nikmat dunia menyebabkan lenyapnya
kelezatan beribadah pada Allah SWT. Hilang kemanisan ibadah, malah merasakan
kosong dan tidak bermanfaat.
Allah SWT Berfirman :
Audzubillahi minasy syathonirrojim
1. Kullu nafsindza iqotul maut (Setiap yang bernyawa akan mengalami kematian)
2. Faidza ja'a Ajaluhum laa yasta'khiruna sa'ah wala yastaqdimun (Maka apabila datang
waktu kematian tidaklah dapat diundur dan tidakpula dapat dimajukan.)
3. Wamal hayatuddun ya illa mata'ul ghuruur (Sesungguhnya dunia itu tidak lain hanyalah
kesenangan yangmemperdayakan.) Shodaqollohul adhim.

sumber: dari yg punya e-mail : Edieskurniawan@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar