Senin, 09 April 2012

KISAH KEREN, DIBALIK DOA YG TAK TERKABUL


Ada seseorang yang rajin berdoa, minta sesuatu sama Allah. Orangnya sholeh. Ibadahnya baik. Tapi doa tak kunjung terkabul. Sebulan menunggu masih belum terkabul juga. Tetap dia berdoa. Tiga bulan juga belum. Tetap dia berdoa. Hingga hampir satu tahun doa yang ia panjatkan, belum terkabul juga. Dia melihat teman kantornya. Orangnya biasa saja. Tak istimewa. Sholat masih bolong-bolong.

Kelakuannya juga sering nggak beres, sering tipu-tipu, bohong sana-sini. Tapi anehnya, apa yang dia doain, semuanya dipenuhi. Orang sholeh ini pun heran. Akhirnya, dia pun dateng ke seorang ustadz. Ceritalah dia permasalahan yang sedang dihadapi. Tentang doanya yang sulit terkabul padahal dia taat, sedangkan temannya yang bandel, malah dapat apa yang dia inginkan.

Tersenyumlah ustadz ini. Bertanyalah si ustadz ke orang ini. Kalau Anda lagi duduk di warung, kemudian datang pengamen, tampilannya urakan, maen musiknya gak bener, suaranya fals, bagaimana? Orang sholeh tadi menjawab, segera saya kasih pak ustadz, gak nahan ngeliat dan ndengerin dia lama-lama di situ, sambil nyanyi pula.

Kalau pengamennya yang dateng rapi, main musiknya enak, suaranya empuk, bawain lagu yang kamu suka, bagaimana? Wah, kalo gitu, saya dengerin ustadz. Saya biarin dia nyanyi sampai habis. Lama pun nggak masalah. Kalau perlu saya suruh nyanyi lagi. Nyanyi sampai sealbum pun saya rela. Kalau pengamen tadi saya kasih 500, yang ini 10.000 juga berani, ustadz.

Pak ustadz pun tersenyum. begitulah nak. Allah ketika melihat engkau, yang sholeh, datang menghadap-Nya, Allah betah ndengerin doamu. Melihat kamu. Dan Allah pengen sering ketemu kamu dalam waktu yang lama. Buat Allah, ngasih apa yang kamu mau itu gampang betul. Tapi Dia pengen nahan kamu biar khusyuk, biar deket sama Dia. Coba bayangin, kalo doamu cepet dikabulin, apa kamu bakal sedeket ini? Dan di penghujung nanti, apa yang kamu dapatkan kemungkinan besar jauh lebih besar dari apa yang kamu minta.



Beda sama temenmu itu. Allah gak mau kayaknya, dia deket-deket sama Allah. Udah dibiarin biar bergelimang dosa aja dia ini. Makanya Allah buru-buru kasih aja. Udah. Jatahnya ya segitu doang. Gak nambah lagi.

Dan yakinlah, kata pak ustadz, kalaupun apa yang kamu minta ternyata gak Allah kasih sampai akhir hidupmu, masih ada akhirat, nak. Sebaik-baik pembalasan adalah jatah surga buat kita. Nggak bakal ngerasa kurang kita di situ.
Tersadarlah orang tadi. Ia pun beristighfar, sudah berprasangka buruk kepada Allah. Padahal Allah betul-betul amat menyayanginya.

"Obat" latah yang tak terduga……


Wanita ‘Betawi’ setengah baya itu berwajah sangat sederhana. Boleh dikata sangat lugu. (Demi menjaga nama baik dan martabatnya, saya lebih suka tak menyebutkan identitasnya). Hanya satu hal yang membuatnya “beda” dari wanita lain, ialah kebiasaan latah yang mungkin sudah sangat kronis dideritanya. Setiap ada sesuatu yang membikin dia terkejut, maka secara spontan dari mulutnya keluar rentetan sumpah serapah yang semuanya mengacu kepada (maaf) alat vital lelaki.
Hal itulah yang sering menjadi bahan tertawaan dan olok-olok temannya. Tak jarang mereka dengan sengaja mengagetkannya, hanya untuk mendengar ia menyerocos menyebut kata jorok yang tak pantas didengar itu.
Tentu dia sangat merasa bersalah pada kebiasaan buruknya itu. Tapi sungguh sangat sulit bagi dia untuk menghentikan kebiasaan latah itu.

(Menurut ilmu psikologi, latah merupakan sebuah gangguan kejiwaan dimana penderitanya cenderung meniru atau mengikuti perkataan atau perbuatan orang lain, terutama pada saat dia terkejut. Hanya terdapat didaerah benua Asia dan Afrika saja, penyakit ini diduga erat  berhubungan dengan pola sosial budaya tertentu. Secara umum penderita latah biasanya berasal dari golongan masyarakat yang rendah strata sosial ataupun kecerdasannya. Namun entah mengapa,  ‘penyakit latah’ juga diderita oleh beberapa selebritis Indonesia yang top saat ini. Lucunya -atau konyolnya?- mereka malah tampak bangga dengan latahnya).

Dari kegigihannya menabung sedikit demi sedikit, wanita Betawi itu akhirnya bisa menunaikan kewajibannya untuk pergi berhaji ketanah suci. Hanya satu hal saja (latah) yang sangat dikhawatirkannya. Seluruh keluarga besarnya juga ikut merasa prihatin. Dia sudah membayangkan alangkah memalukannya apabila tak bisa menjaga mulutnya dari kebiasaan latah itu sewaktu sedang berada ditanah suci.
Meskipun barangkali yang tahu arti kata-kata joroknya (yang menyembur begitu saja saat dia latah) hanya sesama jemaah asal Indonesia saja.
Dia juga menyadari bahwa selama berada di tanah suci, para jemaah calon haji (apalagi pada saat mengenakan kain ihram) diharuskan untuk dapat menjaga  perkataan dan perbuatan dari hal-hal yang kotor atau tidak baik. Tapi dengan kerendahan hati yang tulus dari seorang hamba, ia menyerahkan nasibnya kepada Allah Sang Maha Pencipta.
Oleh sebab itu tak hentinya ia berdoa agar Allah Swt berkenan memberikan kesembuhan pada dirinya dari 'penyakit ringan' tapi sangat memalukan itu.
Peringatan dan bukti kekuasaan Allah Swt kepada hambaNya ternyata datang dengan cara-cara yang tak terduga.
Menurut penuturannya sendiri, pada saat ia melaksanakan tawaf qudum (tawaf pertama kali saat masuk kota Mekah atau masuk Masjidil Haram), disitulah terjadi peristiwa yang sungguh sangat menggetarkan hati dan jiwanya.
Ditengah kekhusyukannya melaksanakan tawaf, tiba-tiba ada seorang pria Arab yang tinggi besar memepetnya. Belum sepenuhnya sadar apa yang terjadi, sekonyong pria Arab itu menyibakkan ihramnya sehingga terlihatlah (maaf) “senjata rahasia” nya yang extra large dalam posisi ‘terkokang’ tegak berdiri. Tentu saja dia panik dan menjerit, dan dengan serta merta kambuhlah penyakit latahnya yang membuat seluruh anggota rombongannya (tentu juga jemaah lain disekitarnya) heran melihat tingkah lakunya. Dengan perasaan malu dan takut yang luar biasa ia segera berusaha menghindarkan diri dari pepetan laki-laki ‘parno’ itu.
Seluruh tubuhnya lemas gemetar bahna kaget dan syok melihat ‘pemandangan’ jorok luar biasa itu.
Dia maklum bahwa rangkaian ibadah tawafnya belum selesai, sehingga walaupun dengan perasan kalut dan badan gemetaran dia berusaha tetap berada dalam rombongannya untuk melanjutkan tawaf.
Namun kejadian yang sama terulang lagi pada putaran berikutnya. Anehnya sekarang yang unjuk aksi ‘pamer senjata’ berukuran XXL adalah laki-laki Arab yang lain lagi. Dan kejadian ‘pornoaksi’ itu berulang sampai lebih dari tiga kali dengan pemeran utama laki-laki Arab yang berbeda lagi!
Ajaib, karena begitu syok dan traumanya melihat pemandangan beruntun yang bahkan tak pernah diduganya itu, mendadak mulut wanita malang itu bagai terkunci rapat dan  tiba-tiba penyakit latahnya seakan lenyap ditelan rasa panik dan ketakutan yang amat sangat.
Selesai tawaf dia menangis ‘ngglolo’  (tersedu-sedu hebat) pada saat melaksanakan shalat sunah dua rakaat dipelataran Ka’bah, seraya mohon ampun kepada Allah Swt atas semua dosanya selama hidup. Sekaligus ungkapan perasaan bersyukur bahwa Allah Yang Maha Penyembuh telah berkenan menyembuhkan penyakit latahnya walau dengan melalui kejadian traumatis yang sangat menjijikkan sekaligus menakutkan.
Wallahu a'lam bissawab.

Rabu, 01 Februari 2012

Sate Kambing GG Temanggung

Jika dibanding daerah lainnya, sate kambing GG ini tidaklah terlalu istimewa. Ketika anda memasuki kota Temanggung dan ingin mencicipi sate kambing yang pas di lidah, saya resepkan mampirlah disini. Berbeda dengan tempat lainnya, baik rasa mapun bumbunya.

Ini gambarnya ketika mencoba kedua kalinya.