Rabu, 24 Agustus 2011

MATA YANG TIDAK MENANGIS DI HARI KIAMAT

Semua kaum Muslim berkeyakinan bahwa dunia dan kehidupan ini akan berakhir, akan
datang suatu saat ketika manusia berkumpul di pengadilan Allah Swt.
Al-Quran menceritakan berkali-kali tentang peristiwa Hari Kiamat ini, seperti yang
disebutkan dalam surah Al-Ghasyiyah ayat 1-16. dalam surah itu, digambarkan bahwa
tidak semua wajah ketakutan. Ada wajah-wajah yang pada hari itu cerah ceria. Mereka
merasa bahagia dikarenakan perilakunya di dunia. Dia ditempatkan pada surga yang tinggi.
Itulah kelompok orang yang di Hari Kiamat memperoleh kebahagiaan.
Tentang wajah-wajah yang tampak ceria dan gembira di Hari Kiamat, Rasulullah
pernah bersabda, "Semua mata akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga hal. Pertama,
mata yang menangis karena takut kepada Allah Swt. Kedua, mata yang dipalingkan dari
apa-apa yang diharamkan Allah. Ketiga, mata yang tidak tidur karena mempertahankan
agama Allah."
Mari kita melihat diri kita, apakah mata kita termasuk mata yang menangis di Hari
Kiamat ? Dahulu, dalam suatu riwayat, ada seorang yang kerjanya hanya mengejar-ngejar
hawa nafsu, bergumul dan berkelana di teinpat-tempat maksiat, dan pulang larut
malam.Dari tempat itu, dia pulang dalam keadaan sempoyongan. Di tengah jalan, di sebuah
rumah, lelaki itu mendengar sayup-sayup seseorang membaca Al-Quran. Ayat yang dibaca
itu berbunyi: "Belum datangkah waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk
hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun (kepada mereka),
dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab
kepadanya, kenudian berlalulah masa yang panjang atas mereka, lalu hati mereka menjadi
keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang yang fasik (Qs 57: 16).
Sepulangnya dia di rumah, sebelum tidur, lelaki itu mengulangi lagi bacaan itu di
dalam hatinya. Kemudian tanpa terasa air mata mengalir di pipinya. Si pemuda merasakan
ketakutan yang luar biasa. Bergetar hatinya di hadapan Allah karena perbuatan maksiat
yang pemah dia lakukan. Kemudian ia mengubah cara hidupnya. Ia mengisi hidupnya
dengan mencari ilmu, beramal mulia dan beribadah kepada Allah Swt., sehingga di abad
kesebelas Hijri dia menjadi seorang ulama besar.
Orang ini bernama Fudhail bin Iyadh. Dia kembali ke jalan yang benar kerena mengalirkan
air mata penyesalan atas kesalahannya di masa lalu lantaran takut kepada Allah Swt.
Berbahagialah orang-orang yang pernah bersalah dalam hidupnya kemudian menyesali
kesalahannya dengan cara membasahi matanya dengan air mata penyesalan. Mata seperti
itu insya Allah termasuk mata yang tidak menangis di Hari Kiamat.
Kedua, mata yang dipalingkan dari hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seperti telah kita
ketahui bahwa Rasulullah pernah bercerita tentang orang-orang yang akan dilindungi di
Hari Kiamat ketika orang-orang lain tidak mendapatkan perlindungan. Dari ketujah orang
itu salah satu di antaranya adalah seseorang yang diajak melakukan maksiat oleh
perempuan, tetapi dia menolak ajakan itu dengan mengatakan, "Aku takut kepada Allah".
Nabi Yusuf as. mewakili kisah ini. Ketika dia menolak ajakan kemaksiatan majikannya.
Mata beliau termasuk mata yang tidak akan menangis di Hari Kiamat, lantaran matanya
dipalingkan dari apa-apa yang diharamkan oleh Allah Swt.
Kemudian mata yang ketiga adalah mata yang tidak tidur karena membela agama Allah.
Seperti mata pejuang Islam yang selalu mempertahahkan keutuhan agamanya, dan
menegakkan tonggak Islam. Itulah tiga pasang mata yang tidak akan menangis di Hari
Kiamat, yang dilukiskan oleh Al-Quran sebagai wajah-wajah yang berbahagia di Hari
Kiamat nanti.

sumber: dari yg punya e-mail : Edieskurniawan@yahoo.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar